Bacaan Harian Kitab Suci Injil
Jumat, 4 November 2011
Roma 15 : 14-21
14.Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu 
juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan 
sanggup untuk saling menasihati.
15.Namun, karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku, aku
 di sana sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk 
mengingatkan kamu,
16.yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa 
bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya 
bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
 yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
17.Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.
18.Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, 
kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk 
memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan 
perbuatan,
19.oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. 
Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum 
aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus.
20.Dan dalam pemberitaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku
 tidak melakukannya di tempat-tempat, di mana nama Kristus telah dikenal
 orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar, yang telah diletakkan
 orang lain,
21.tetapi sesuai dengan yang ada tertulis: "Mereka, yang belum pernah 
menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka, yang tidak 
pernah mendengarnya, akan mengertinya."
Lukas 16 : 1-8
1.Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang 
mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa 
bendahara itu menghamburkan miliknya.
2.Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang 
kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, 
sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
3.Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? 
Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku 
tidak dapat, mengemis aku malu.
4.Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari 
jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah 
mereka.
5.Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. 
Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
6.Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu:
 Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang 
juga: Lima puluh tempayan.
7.Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab 
orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat 
hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
8.Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah 
bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap
 sesamanya dari pada anak-anak terang.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar