Jumat, 27 Agustus 2010

Bacaan Harian Injil, Kamis 19-08-2010

Bacaan Harian Kitab Suci Injil
Kamis, 19 Agustus 2010
Matius 22 : 1-14

Perumpamaan tentang perjamuan kawin

1.Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:

2."Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

3.Ia menyuruh hamba-hambanya pergi memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.

4.Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih, semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.

5.Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya; ada yang pergi mengurus usahanya,

6.dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.

7.Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.

8.Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.

9.Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.

10.Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.

11.Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.

12.Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.

13.Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil , tetapi sedikit yang dipilih."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar